Untuk budidaya tanaman kol atau kubis sebenarnya tidak sulit jika anda mengetahui ilmunya, kali ini saya akan bagikan secara gratis, cara dan trik budidaya kol atau kubis yang benar dan sukses.
Artikel ini kami bagikan karena memang sudah terbukti dan sudah banyak orang yang melakukan budidaya tanaman kol atau kubis dengan teknin ini.
Apa sih rahasia sukses budidaya kubis atau kol organik?
Tenang saja, pada artikel ini saya akan jelaskan sedetail mungkin dari nol, bahkan orang awam pun bisa melakukannya.
Ini dia rahasia suksesnya:
Paket Budidaya Kubis atau Kol Organik |
ISI PAKET :
- 1 botol SUPERNASA 250 gram
- 1 botol POWER NUTRITION 250 gram
- 1 botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC NASA) 500 ml
- 1 botol HORMONIK 100 ml
- 1 botol GLIOCLADIUM 100 gram
- 1 botol PESTONA 500 ml
- 1 botol AERO A810 250 ml
Saat ini tingkat produksi tanaman kobis dan kol secara kuantitas dan kualitas masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan karena tanah yang digunakan untuk budidaya minim unsur hara, pemupukan yang dilakukan tidak berimbang, banyaknya populasi pengganggu tanaman dan pengaruh cuaca serta iklim di lingkungan budidaya.
Oleh karena itu, PT Natural Nusantara (NASA) sebagai perusahaan yang peduli dengan permasalahan pertanian dan kelestarian lingkungan berupaya untuk membantu petani dalam usaha meningkatkan produksi secara kuantitas dan kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3). Sehingga para petani Indonesia mampu bersaing di era perdagangan bebas.
FASE PRA TANAM:
Syarat Tumbuh Tanaman
- Tanaman kobis dan kol merupakan tanaman yang dapat ditanam sepanjang tahun (tanpa mengenal musim)
- Dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 800 mdpl atau lebih, dengan curah hujan yang cukup dan suhu lingkungan antara 15-20 derajat Celcius
- Jenis tanah yang baik untuk budidaya kobis dan kol yaitu tanah gembur dengan tekstur ringan dan pH 6 sampai 6,5
Pengelolaan Tanah dan Air
- Bersihkan tanah dari kotoran sisa budidaya, gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekan pertumbuhan penyakit yang terbawa oleh tanah seperti akar bengkak, rebah semai, busuk lunak, dan lain-lain. Pembersihan dengan cara dicabut dan dikumpulkan lalu dibakar, bisa juga dijadikan sebagai pupuk kompos
- Lakukan pergiliran tanaman dan jangan menanam kobis dan kol secara terus menerus
- Tambahkan pupuk organik SUPERNASA (khususnya pada musim kemarau) untuk menyuburkan tanah tanpa melakukan penyiraman dengan air terlalu banyak sehingga penggunaan air lebih efisien
Persiapan Lahan
- Lahan dibajak dan dicangkul sedalam 20-30 cm
- Berikan dolomit (CAPTAN) dengan dosis 2 ton per ha untuk Ph tanah < 5,5. Kapur dolomit dan tanah diaduk hingga tercampur rata dan biarkan selama 2 minggu
- Siramkan SUPERNASA secara merata ke atas bedengan, 1 botol SUPERNASA untuk1000 m2 lahan, pupuk organik SUPERNASA disiramkan dengan 2 cara : yaitu: Cara Pertama. 1 botol SUPERNASA diencerkan dengan 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk. Setiap 200 cc larutan induk dicampur dengan 50 liter air untuk menyiram bedengan. Cara Kedua: 1 sdm SUPERNASA diencerkan dengan 10 liter air (1 gembor) untuk menyiram 5-10 meter bedengan
- Untuk hasil optimal, tambahkan pupuk kandang sebanyak 0,25 kg per lubang tanam
FASE PERSEMAIAN
- Media semai terdiri dari campuran kompos halus (telah diayak) dan tanah dengan perbandingan 1 : 1 dan ditambah 1 sachet (100 gr) Natural GLIO per 25 kg pupuk kandang
- Benih kobis dan kol direndam dalam larutan POC NASA. Siapkan POC NASA 2 cc per 1 liter air, kemudian benih direndam selama 0,5-1 jam lalu diangin-anginkan
- Sebarkan benih secara teratur dan merata pada media persemaian lalu ditutup daun pisang dan biarkan selama 3-4 hari
- POC NASA dengan dosis 3 tutup per tangki disemprotkan seminggu sekali
- Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan gembor
- Persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan pada sore hari pukul 15.00
- Lakukan pengamatan pada bibit kobis dan kol yang terserang penyakit tepung berbulu (Peronospora parasitica) atau ulat daun pada daun pertama. Bibit yang terserang, daunnya dipetik dan dibuang.
FASE TANAM
Jarak Tanam
- Ada dua tipe jarak tanam, pilih salah satu. Jarak tanam jarang 70 x 50 cm dan jarak tanam rapat 60 x 50 cm.
Bibit
- Bibit telah siap ditanam jika telah berumur 3-4 minggu sejak persemaian dan telah memiliki 4-5 helai daun.
Pemupukan
- Pupuk dasar diberikan satu hari sebelum tanam. Dosis yang digunakan yaitu TSP 250 kg/ha, ZA 175kg/ha, Urea 50 kg/ha, dan KCI 100 kg/ha
- Semua jenis pupuk dasar dicampur merata lalu berikan pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang. Lalu tutup kembali dengan tanah
Cara Tanam
- Buat lubang tanam sesuai jarak tanam
- Seleksi bibit yang segar dan sehat
- Tanam bibit pada lubang tanam
- Jika bibit kobis dan kol disemai pada bumbung daun pisang, sebaiknya langsung ditanam bersama bumbungnya
- Jika bibit kobis dan kol disemai dengan polybag plastik, keluarkan bibit dari polybag baru kemudian ditanam
- Jika disemai pada bedengan, bibit diambil beserta bola tanahnya dari batang 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet (sistem putaran)
- Setelah selesai proses tanam, bibit disiram dengan air hingga cukup basah
- Tanaman kobis dan kol dapat ditumpangsarikan dengan tanaman tomat, 2 baris kobis dan 1 baris tomat. Tomat ditanam 3-4 minggu sebelum kobis dan kol.
FASE PRA PEMBENTUKAN KROP (0-49 Hari)
- Penyiraman dilakukan satu kali sehari pada pagi atau sore hari
- Lakukan pemupukan susulan ketika tanaman berumur 28 hari. Pupuk yang digunakan yaitu ZA 175 kg/ha, Urea 50 kg/ha dan KCI 100 kg/ha
- Penyemprotan POC NASA dosis 3-4 tutup/tangki ditambah HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki dilakukan satu minggu sekali
- Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan ketika tanaman berumur 2 dan 4 minggu
- Perempelan cabang dan tunas-tunas yang tumbuh menyamping dilakukan seawal mungkin agar pembentukan bunga dapat optimal
- Hama yang menyerang tanaman pada fase ini yaitu ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.), ulat daun kobis/kol (Plutella xylostella L.), ulat krop bergaris (Hellula undalis F.), dan ulat krop kobis (Crocidolomia binotalis Zell.)
- Mulai tanaman kobis dan kol berumur 13 hari, lakukan pengamatan setiap satu minggu sekali terhadap hama-hama tersebut. Biasanya populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
- Lakukan pengendalian hama dengan mengumpulkan dan memusnahkan hama secara manual dan melakukan sanitasi lingkungan
- Tanaman yang masih muda yang mati akibat penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani Kuhn.) dicabut lalu disulam dengan tanaman baru yang sehat. Dan tambahkan Natural Glio pada lubang tanam.
FASE PEMBENTUKAN KROP (50-90 Hari)
- Penyiangan secara manual (menggunakan tangan) perlu dilakukan hingga satu minggu sebelum panen
- Pengamatan yeng lebih intensif perlu dilakukan terhadap hama yang merusak berat pada fase ini, yaitu ulat daun kobis (xylostella) dan ulat krop kobis (C. binotalis), biasanya menyerang pada bulan Februari hingga Maret
- Serangan hama ketika menjelang panen tidak perlu dikendalikan dengan pestisida kimia karena akan menyisakan residu pada hasil panen yang nanti akan dikonsumsi manusia
PANEN DAN PASCA PANEN
- Kobis dan kol dipanen setelah berumur 81-105 hari
- Ciri kobis yang siap panen yaitu krop bagian dalam sudah padat, bagian atas daun krop terluar sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu
- Saat panen, dua helai daun hijau diikutsertakan untuk melindungi krop
- Jangan sampai kobis dan kol hasil panen menjadi memar atau luka, karena akan mengurangi kualitas karena membuat kobis dan kol menjadi cepat busuk
- Daun-daun kobis yang terinfeksi, misalnya bolong atau luka harus dibuang
Demikian penjelasan mengenai Penggunaan Paket Pupuk Budidaya Kobis dan Kol untuk meningkatkan hasil panen baik secara kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Semoga bermanfaat.