Cara Sukses Budidaya Padi Teknologi Organik

Cara Sukses Budidaya Padi Teknologi Organik

Cara Sukses Budidaya Padi Teknologi Organik


Cara Sukses Budidaya Padi Teknologi Organik

Raja Pertanian - Budidaya Padi – Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia, angka kebutuhan beras nasional juga ikut mengalami peningkatan. Akan tetapi, produktivitas lahan sawah yang menghasilkan padi belum mencapai potensi yang maksimal. Mengetahui hal itu, PT Natural Nusantara (NASA) ikut memberikan solusi demi tercapainya peningkatan hasil panen padi secara kuantitas, kualitas dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan (K-3).

Produk yang digunakan pada budidaya padi teknologi NASA adalah :

GLIO NASA DAN PESTONA
GLIO NASA DAN PESTONA
  1. Supernasa sebegai pupuk dasar pembenah tanah
  2. POC NASA dan Hormonik untuk membantu pertumbuhan tanaman
  3. Pestona sebagai pengendali hama tanaman berbahan organik
  4. GLIO, BVR, dan CORRIN sebagai pengednali hama dan penyakit berbahan hayati
POC NASA DAN SUPER NASA
POC NASA DAN SUPER NASA


Cara Budidaya Padi Organik Teknologi NASA :

Cara Sukses Budidaya Padi Teknologi Organik
Cara Sukses Budidaya Padi Teknologi Organik
1. Persiapan Benih
  • Kebutuhan benih padi 20 – 40 kg per ha
  • Benih padi direndam di air selama 6 sampai 12 jam dengan larutan POC NASA 2 sampai 5 cc per liter
  • Benih yang mengembang harus dibuang
  • Tiriskan dan peram selama 1 sampai 2 malam hingga berkecambah

2. Pembibitan dan Olah Lahan
  • Siapkan lahan persemaian seluas 20 sampai 40 m2 untuk setiap 1 kg benih padi
  • Persemaian diairi dengan berangsur sampai 3 sampai 5 cm
  • Semprot persemaian dengan POC NASA (4 tutup botol) + HORMONIK (1 tutup botol), BVR (1 sendok makan per tangki), saat persemaian umur 2 minggu, PESTONA (7 tutup per tangki) pada saat umur persemaian 3 minggu.

3. Pengolahan lahan tanaman
  • 3 sampai 5 kg per ha SUPERNASA
  • 100 sampai 300 kg per ha Dolomit
  • 100 sampai 200 kg per ha UREA
  • Sebagai pupuk dasar lahan sebelum tanam. Dolomit & TSP sebaiknya 2 minggu sebelum tanam. SUPERNASA, UREA & TSP sebaiknya 0 hst (menjelang atau saat tanam)

4. Pindah Tanam
  • Sebaiknya lakukan pindah tanam bibit saat bibit berumur 18 sampai 25 hari setelah semai, ditandai dengan bibit telah memiliki 5 sampai 7 daun atau 3 sampai 5 anakan.


5. Pemeliharaan Tanaman Padi
  • Pemupukan I : Umur 15 sampai 20 hari setelah tanam. Urea 100 kg/ha + NPK 100 kg/ha
  • Pemupukan II : Umur 40 sampai 50 hari setelah tanam. Urea 50 kg/ha + NPK 200 kg/ha + Power Nutrition 3 sampai 6 kg/ha
  • Penyemprotan : POC NASA 4 sampai 5 tutup botol + HORMONIK 1 sampai 2 tutup botol per tangki pada umur 15, 30, 45 hari setelah tanam

Catatan : saat penyemprotan sebaiknya ditambah PESTONA atau BVR untuk Pencegahan Hama Padi.

Jaga ketinggian air di sawah kurang lebih setinggi 3 cm selama 3 sampai 5 hari, untuk mempercepat pertumbuhan bibit dan menghambat gulma.

Setelah itu, tambah penggenangan air sampai ketinggian 5 cm selama masa pembuangan dan pengisian bulir.

Secara bertahap, kurangi penggenangan 2 minggu sebelum panen, sampai akhirnya benar-benar kering saat waktu panen.

Gunakan pupuk organik hanya dari Stockist Nasa resmi dari PT Natural Nusantara. Semoga bermanfaat untuk petani Indonesia dalam meningkatkan Kualitas, Kuantitas panen padi serta tetap menjaga Kelestarian Lingkungan (ASPEK k-3).


Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

KONTAK: 0852-9212-9212